Halaman

Minggu, 25 Desember 2011

KEMAMPUAN MUTLAK SNIPER

BERIKUT BEBERAPA KEMAMPUAN POKOK YANG HARUS DIMILIKI SEORANG SNIPER

Kemampuan Taktik dan Kamuflase


Sniper maupun tim sniper harus punya taktik .Di medan terbuka harus pandai menyusup secara perlahan agar tidak ketahuan. Gerakan yang terlalu lambat akan menyebabkan waktu terbuang banyak, maka dari itu ia harus punya taktik jitu. Sniper harus bisa memastikan jarak tembak terhadap sasaran secara akurat, yaitu sekali tembak langsung mati, yang pasti ia harus pandai berkamuflase.


Kemampuan Menembak

Seorang sniper harus bisa memilih wilayah target. Biasanya sniper akan menembak sasaran kepala dalam jarak paling jauh 600 M, tapi tergantung jenis senjata juga. Sedangkan untuk sasaran dada masih dapat diincar dalan jarak 600 hingga 1300 M. Pemilihan ini sangat penting supaya target langsung mati. Setelah menembak, biasanya sniper memastikan korban melakui scope, setelah penembakan adalah masa-masa rawan bagi sniper, karena bisa jadi musuh mengetahui arah datangnya temakan, kemudian mereka akan mengirim tembakan balasan yang bahkan lebih besar kearah sniper cs, seperti RPG, canon atau roket.




Kemampuan Bertahan

Dalam posisi bertahan (Defensif), biasanya sniper ditempatkan di garis depan seperti didalam parit, lubang galian, di atas pohon atau apa saja. Tugas mereka bukan untuk menghabisi semua pasukan musuh yang datang bergerombol.Tapi untuk memberikan laporan secara akurat kepada pasukan belakang. Mereka juga diberi tugas untuk membantai secara rapi tim pengintai milik musuh yang menyusup satu persatu. Entah mereka memakai kendaraan atau tidak. Bisa jadi malah sniper bertemu sniper.


Kemampuan Berburu

Sniper atau tim sniper harus punya kemampuan stalk yang baik. Setelah peta disusun ia adalah orang yang bertugas melakukan stalk dan scan di medan sehingga dapat dipastikan benar-benar aman. Dalam melaksanakan tugas ini sniper terkadang dituntut merangkak secara tiarap. Tetapi ia juga tidak harus menjelaskan dimana posisinya berada kepada pasukan. Sniper harus bisa mengukur, dengan mengangkat kepala ketika merangkak, apakah akan diketahui musuh atau tidak, salah sedikit saja berondongan senapan mesin musuh menyambutnya.


Kemampuan Seleksi Sasaran

Sniper dan timnya harus punya seleksi target tembak. Yang utama mereka cari adalah komandan musuh. Apalagi dalam perang ala kafir, yang namanya komandan atau jendral atau pemimpin sangat berpengaruh terhadap prajurit. Sehingga apabila sniper mujahid berhasil menghabisi pemimpin kafir, hal ini dapat membuat mental prajurit down. Itulah salah satu ciri perang ala kafir, berbeda dengan Islam. Islam berperang tidak terpengaruh oleh figur, tanah air, bangsa, tapi ia berperang untuk meninggikan kalimat ALLOH.

Disinilah sniper harus punya pengetahuan yang sangat dalam agar bisa membedakan mana komandan mana prajurit. Apabila berhasil membunuh pemimpin efeknya sangat besar, berbeda dengan membunuh prajurit yang hal ini bisa tergantikan oleh pasukan lain. Target kedua yaitu operator radio, target ini penting karena ia bisa dengan cepat mengirim berita keatasannya atau ke markas komando di tempat lain. Setelah dua target diatas barulah menghabisi pasukan yang bersenjatakan senapan berat, seperti operator rudal anti tank dan lainnya.


Perencanaan

Tim sniper harus punya perencanaan sebelum melaksanakan operasi. Idealnya sniper bekerja dua orang. Satu sebagai penembak (gunner), dan satu lagi sebagai observer (pengamat,pemantau). Keduanya bisa bertukar peran. Biasanya sebelum action mereka briefing dulu. Perencanaan sangat penting karena menyangakut banyak hal. Sniper harus bisa mendekati wilayah musuh sekaligus melindungi pasukan yang lain.


Kemamapuan Memilih Tempat

Tim sniper harus memilki kemamapuan untuk bisa memilih tempat yang baik untuk digunakan menembak.Tempat tersebut harus mempunyai keleluasaan untuk menembak dan tanpa diketahui musuh. Selain itu tempat tersebut bisa melindungi dirinya dari tembakan musuh. Memilih lensa binokular adalah salah satu cara yang dipilih sniper dalam tugas ini. Tempat yang dipilih harus benar-benar menguntungkan. Karena tidak menutup kemungkinan dia akan berdiam lama disitu, mungkin berjam-jam, atau seharian penuh. Sniper juga harus mampu memilih tempat cadangan dimana dalam kondisi terdesak dia harus segera pindah tempat.


Tambahan:
1.Target Utama Bagian Dada dan Perut:

Bagian dada dan perut memiliki wilayah penting dimana faktor kehidupan sngat dipengaruhi olehnya.Yaitu jantung, paru-oaru dan ginjal. Menembak jantung misalnya,bila tepat tinggal menuggu beberapa detik aja, paling cuman 10-15 detik musuh udah terkapar tak bernyawa. Sementara bagian kerongkongan juga punya titik mematikan bila ditembak peluru.


2.Target Bagian Kepala:
Kepala merupakan bagian tubuh yang melindungi salah satu bagian kepala, yakni Otak. Namun demikian menembak bagian kapala tanpa pengetahuan yang baik hanya akan memprlambat kematian atau bahkan sis-sia tidak kena sasaran.Maka apabila posisi terget Menghadap kearah sniper,tembak aja bagian antara hidung dan bibir, itu adalah tempat batang otak (Brain Stem). Jika sasaran posisinya membelakangi Sniper,maka bidik aja bagian kepala belakang,perbatasan antara kepala dengan leher naik sedikit.Kemudian jika sasaran dalam posisi menyamping, tembak aja bagian wilayah syaraf motoriknya, letaknya sedikit diatas daun telinga.


3.Akurasi Tembakan:
Tepat sasaran menembak pada bagian yang mematikan adalah kemampuan tembak sniper yang paling diutamakan. Untuk mencapai tingkatan ini sniper dilatih secara khusus melalui berbagai latihan penembakan menggunakan macam-macam bentuk sasaran.


Sniper Series : Rahasia Akurasi


One shot kill, yaa.., itulah prinsip yang harus dipegang seorang sniper mujahid. Tak ada tembakan ke 2, karena the second bullet tak ubahnya panggilan kematian bagi sniper. Tembakan pertama dengan akurasi tinggi dimungkinkan beberapa faktor, seperti manusia, alat, jarak, ukuran, angin, lokasi target, jarak pandang, kerapatan udara dan lain-lain.

Nah tulisan ini berusaha untuk menyingkap rahasia ketepatan tembakan seorang sniper, apa aja tuh.., Silahkan menyimak..!!!.


1.Tingkat Kepresisian Laras
Adalah tingkat kelurusan, kehalusan, keseragaman rifling, dan tingkat variasi besar kecilnya diameter dalam laras. Laras sniper dengan bahan stainless steel 416 biasanya layak digunakan sampai 4000 tembakan. Sebagian ahli mengatakan kecepatan peluru hanya tinggal mencapai 90 persen dibandingkan laras baru saat tembakan ke 2000.


2.Panjang Laras
Laras yang pendek akan menyebabkan kecepatan balistic diujung laras lebih lambat, maka akibatnya pada jarak tertentu dari lintasannya putaran tidak mencukupi untuk mempertahankan kestabilan peluru. Sehingga akurasi hanya akan cocok untuk jarak yang pendek. Pemilihan panjang laras yang cocok berbeda untuk setiap keperluan misi, karena laras yang pendek juga memiliki keunggulan memudahkan manuver dilapangan.


3.Crown
Merupakan penghalusan sisi permukaan depan (ujung laras) dengan membubut miring secara simatris terhadap sumbu lubang laras. Crown yang tak simetris merusak akurasi. Crown juga dimaksudkan untuk menghilangkan sisa beram hasil pemotongan laras dipabrik senapan yang masih melekat, selain juga melindungi bagian tersebut dari benturan yang dapat merusaknya.


4.Rate of Twist/Rifling
Yaitu tingkat putaran ulir pada suatu laras. Misalnya senjata dengan rate of twist 1:12. Artinya ulir akan memutar anak peluru satu kali putaran bila peluru bergerak maju sejauh 12 inchi. Tiap senjata memiliki rate of twist beragam. Untuk memperoleh akurasi, sniper harus mengerti kecocokan berat anak peluru yang digunakan dengan rate of twist laras senjatanya.


5.Rigiditas Laras
Yaitu kekakuan suatu laras. Ledakan tembakan menghasilkan vibrasi pada laras. Semakin besar vibrasi maka ketepatan tembakan semakin berkurang. Selain menggunakan heavy barrel, rigiditas laras diperoleh dengan cara membuat laras memakai bahan khusus seperti Chromemoly 4140 atau 416 Stainless Steel. Heavy barrel selain mengurangi vibrasi dan Muzzle Jump, juga efektif mempercepat dinginnya laras. Dengan laras lebih dingin, deformasi menjadi kecil. Sebagai akibat saat ditembakkan terus menerus ketepatan tembakan dapat dijaga.


6.Bolt
Penembak menyebutnya dengan grendel. Fungsinya untuk menahan tekanan kebelakang selongsong sehingga anak peluru dapat bergerak kedepan secara penuh pada saat penembakan. Bolt juga berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan peluru dari kamar laras atau Chamber. Untuk kesempurnaan tembakan, Bolt harus betul-betul permanen tidak boleh longgar dan ujungnya rata.


7.Leade atau Free Bore
Letaknya dibagian dalam laras, tepat didepan kamar peluru,sering juga disebut free bore. Penelitian membuktikan, semakin pendek leade, grouping tembakan semakin baik. Senjata yang sudah ditembakkan diatas 4000 kali, bagian yang pertama aus adalah bagian kamar depan peluru ini.


8.Mounting
Adalah pengikat telescope pada senapan. Untuk keperluan akurasi, tidak dianjurkan menggunakan Mounting model buka pasang/bongkar pasang. Sistem bongkar pasang cenderung tidak kokoh dibandingkan fix mounting system atau permanen, sebagai akibatnya bidikan berubah.


9.Head Space
Adalah jarak antara permukaan belakang selongsong sampai titik tempat kamar laras menahan gerak selongsong kedepan. Head space yang kurang menyebabkan grendel/bolt sulit ditutup. Sedangkan head space bila berlebih akan menyebabkan goyangnya kedudukan peluru didalam chamber saat penembakan, akibatnya akurasi akan berkurang. Lebih parah jika berlebih, selongsong akan pecah atau Primer lepas dari tempatnya hingga gas panas bertekanan tinggi menyembur kearah penembak.


10.Lock Time
Jeda waktu antara saat Triger melepas firing pin sampai memukul primer disebut Lock Time. Semakin pendek jeda waktu, hasil tembakan semakin baik. Untuk keperluan amaliyat sniping diperlukan lock timer kurang dari 0,002 detik. Berbagai senjata punya variasi lock time berbeda-beda. Contoh: senapan Mauser-98 lock timenya sekitar 0,004 detik, sedangkan Remington BDL dan Winchester M70 lock time kurang dari 0,002 detik.


11.Bullet
Jangan gunakan anak peluru dengan ujung terbuat dari timah!. Ujung timah cenderung menjadi cacat saat dimasukkan kedalam chamber sehingga concentrisitas anak peluru menjadi berkurang. Untuk mempertahankan kecepatan peluru dan mengurangi efek angin samping, sebaiknya gunakan peluru sharp point boat tail yang berat. Peluru jenis ini dapat mengurangi turbulensi hingga hambatan udara berkurang sehingga kecepatan dapat dipetahankan tetap tinggi. Kualitas peluru sniper berbeda karena anak peluru lebih concentric (seimbang) dibandingkan dengan yang biasa.


Namun demikian, dari hasil penelitian diketahui, bila seluruh syarat diatas terpenuhi tetap tidak akan mungkin diperoleh suatu hasil tembakan yang konsisten pada satu titik. Oleh karena itu ketepatan untuk senjata sniper masih ada yang mentolerir sampai 1MOA (minute of angel). Artinya untuk jarak 100 Yard hasil perkenaan tidak boleh melenceng lebih dari 1 inchi.


12.Triger
Berat triger harus disesuaikan dengan kebutuhan. Begitu pula setiap sniper punya selera masing-masing. Asal jangan terlalu keras, karena bia merusak tembakan akibat sentakan saat menarik triger. Sniper biasanya menyetel triger pada tarikan 3 pon.


13.Berat Senjata
Dihitung dengan seluruh peluru didalam magasen dan plus telescope. Senjata yang berat dapat mengurangi Recoil dan Mizzle Jump, maka itu senapan sniper dibuat lebih berat dari 12 pon, karena sesuai teori dan menurut beberapa penembak dapat meningkatkan akurasi.


14.Rigiditas Action
Yakni kekakuan action. Untuk penembakan superakurat, biasanya digunakan action khusus yang bercirikan tidak adanya lubang masuk pada peluru dibawah receiver, contohnya untuk keperluan Benchrest Shooting. Dengan demikian action akan lebih kokoh sehingga ketepatan terjamin.


15.Teleskop

Yaitu alat bantu bidik optik yang terdiri dari lensa dan penunjuk sasaran. Semakin berkualitas suatu telescope, semakin tinggi pula perkenaan tembakan. Untuk jarak 500 yard minimal diperlukan pembesaran 8 kali dari idealnya 10 kali. Bisa juga ditambahkan bullet compensator yang bisa mengoreksi bidikan sesuai jatuhnya balistik. Dari hasil statistik, sniper lebih memilih pembesarannya fix.


16.Popor
Bentuk popor menentukan kenyamanan penembak dan penembakan. Beberapa penembak runduk menambahkan bantalan khusus untuk memberi kenyamanan saat membidik target (dengan posisi pipi menempel kepopor). Penting pula diperhatikan, jangan sampai laras menyentuh popor. Laras sniper harus menggantung. Laras yang menyentuh popor akan mengakibatkan saat penembakan vibrasi laras terganggu, akibatnya akurasi berkurang. Demikian pula popor dengan bahan fiberglass, yang saat ini populer untuk untuk ke perluan ketepatan, karena selain lebih kuat juga tidak mengalami kembang-susut/menyusut dalam cuaca yang berubah.


Nah demikianlah rahasia akurasi,jika syarat-syarat teknis ini telah terpenuhi<maka terpulang kepenembak/sniper.
SELAMAT BEROPERASI...!!!!!!!!



sumber : internet


Tidak ada komentar:

Posting Komentar