Halaman

Minggu, 25 Desember 2011

Aksi-Aksi Syahid Para Muslimah Palestina (Part.2)





~~Ayat al Akrash (18 ), 29 Maret 2002~~
Pelaku aksi syahid ini berasal dari kamp pengungsi Dahesya dekat Ramallah, wilayah Tepi Barat. Meski usianya masih tergolong muda, siswi sekolah menengah atas ini senantiasa mencari jalan untuk bisa terlibat dalam jihad dan perlawanan.

Hari itu para siswa dan siswi Palestina sudah pulang ke rumah-rumah mereka, namun Ayat justru berpamitan kepada mereka dengan kucuran air mata yang melinangui mukanya seraya berkata kepada siswi-siswi yang lain, "Saya ingin menyelesaikan sebuah pekerjaan." Maka sebelum menunaikan pekerjaan yang dimaksud, Ayat menulis di secarik kertas dan menolak mengungkapkan isi surat tersebut. Dia minta kepada salah seorang teman dekatnya agar membawa lipatan kertas tersebut dan tidak membukanya kecuali keesokan harinya.

Setelah memberikan kerta, yang tidak lain berisi wasiat darinya, Ayat segera menenteng tas yang penuh dengan bahan peledak. Dia bertolak ke sebuah jalan di al Quds (Jerusalem) terjajah. Hari itu, 29 Maret 2002, Ayat telah menunaikan tugas jihad dengan melakukan aksi bom syahid yang menewaskan dan melukai puluhan orang Zionis Israel.

~~Andaleeb (18 ), 12 April 2002~~
Namanya Andaleeb Taqateqa, berasal dari kampung Beit Fajjar, utara Hebron Tepi Barat. Paska perang bumi hangus yang dilancarkan penjajah Zionis Israel terhadap kamp pengungsi Jenin, pihak penjajah menerapkan operasi ?tembok pengaman?. Maka tidak ada jalan lain bagi kelompok perlawanan Palestina kecuali menunjukan kepada dunia akan kegagalan aksi teror yang dilakukan di Jenin dan operasi ?tembok pengaman?nya.
Pemandangan hari itu benar-benar menggoncang semua jiwa yang hadir, saat Andaleeb dan membaca wasianya (sebelum melakukan aksi syahid) kepada semua yang hadir seraya mengangkat al Qur?an Kitabullah. Dia mengatakan, "Sesungguhnya kehidupan ini" kehidupan yang fana. Tidak ada rasa dan harganya. Sebaik-baik yang dicari manusia adalah kehidupan yang mulia di syurga."

Di pagi hari, sebelum berangkat keluar rumah, Andaleeb berkata kepada ibunya agar mempersiapkan diri. Karena akan datang kabar yang menggembirakan secara tiba-tiba di sore hari. Ibu Andaleeb hanya menduga bahwa dia akan kedatangan seseorang yang akan melamar putrinya ini. Namun hari itu, 12 April 2002, Andaleeb tengah melakukan tugas jihad dengan melakukan aksi bom syahid yang menewaskan tidak kurang dari 10 orang Zionis Israel.

~~Heba Daragema (19), 20 Mei 2003~~
Nama lengkapnya Heba Sa'id Daragema, berudia 19 tahun. Wanita muda pelaku aksi syahid ini berasal dari kota Thubas di daerah Jenin, Tepi Barat. Namanya dielukan masyarakat Palestina setelah sukses dalam aksi syahid Afula. Aksi ini terjadi sekitar pukul 17:15 pada hari Senin tanggal 20 Mei 2003 di gerbang masuk sebelah timur kompleks perdagangan Ha'amkeem di kota Afula, wilayah utara Palestina '48 (wilayah yang dijajah Zionis Israel sejak tahun 1948). Aksi ini menewaskan 3 orang Zionis dan melukai lebih 50 orang lainnya.

~~Hunadi Garadat (28 ), 4 Oktober 2003~~
Hunadi Taisir Garadat, ia lahir pada tanggal 22 September 1975 di kota Jenin, wilayah utara Tepi Barat. Pada hari Sabtu tanggal 4 Oktober 2003, untuk hari yang kedua, wanita pengacara ini keluar meningalkan rumah pada pukul 07:30 tanpa mengucapkan ?salam perpisahan? kepada siapapun atau menampakan perubahan yang mengisyaratkan dia tengah bertekad melakukan sesuatu.
Waktu terus berjalan, hingga kemudian radio Zionis Israel mengumumkan bahwa seorang wanita Palestina meledakan dirinya di kaffe Zionis di Haifa dan menewaskan 19 orang Zionis Israel dan puluhan lainnya terluka. Selanjutnya diketahui, aksi tersebut dilakukan seorang wanita muda Palestina bernama Hunadi setelah pihak gerakan Jihad Islam menyatakan bertanggung jawab atas aksi tersebut. Dia adalah pelaku aksi syahid wanita ke-6 selama masa intifadhah al Aqsha yang meletus sejak 28 September 2000. Hunadi menyelesaikan studi magister bidang pembelaan hukum setelah menyelesaikan sarjana hukum di Universitas Jarsy di Yordania tahun 1999.

~~Nora Shelhub, 25 Februari 2002~~
Nora Jamal Shelhub, usianya masih sangat belia. Gadis berusia 15 tahun ini gugur dalam aksi syahid di gerbang perlintasan militer Zionis Israel pada 25 Februari, yang dikenal perlintasan militer al Thaiba. Perlintasan militer ini memisahkan wilayah-wilayah Palestina yang diduduki Zionis Israel sejak tahun 1967 dengan wilayah Palestina '48.

~~Ilham Dasuki, April 2002~~
Ia gugur saat mempertahankan kehormatan keluarganya. Ia meledakan dirinya saat pasukan penjajah Zionis Israel menyerbu rumahnya di kamp pengungsi Jenin pada bulan April 2002, pada saat api pertempuran tengah membara di medan perang kamp pengungsi Jenin. Aksi kepahlawanan Ilham ini dicatat sebagai legenda khusus dalam kisah kepahlawanan perang Jenin.
Aksi ini sendiri menewaskan dua komandan Zionis Israel dan melukai 10 serdadu Zionis Israel lainnya.

~~Reem Riyasyi (22), 14 Januari 2004~~
Reem Shaleh Riyasyi, berasal dari kampung Zaitun di kota Gaza. Wanita Palestina ini adalah seorang ibu beranak dua. Ia gugur syahid dalam aksi bom syahid melawan musuh Allah dan musuh kemanusiaan, penjahat Zionis Israel, di gerbang Erez, sebuah zona yang memisahkan antara wilayah Jalur Gaza (utara) dengan wilayah Palestina '48.

Pada hari Rabu 14 Oktober 2004 tepat pukul 09:37 (waktu setempat), pelaku aksi syahid wanita pertama dari Brigade Izuddin al Qassam, sayap militer gerakan HAMAS, ini berhasil menyelesaikan aksi kepahlawanannya. Informasi kala itu menyebutkan, 4 orang Zionis Israel tewas dan lebih 10 lainnya terluka.

~~Sina Qudaih (33), 21 Maret 2004~~
Ahad pagi 21 Maret 2004, pasukan penjajah Zionis Israel menyerbu dan menduduki kota Abasan di sebelah timur distrik Khan Yunis. Mereka mengepung rumah komandan al Qassam Basem Qudaih dan memintanya menyerahkan diri. Namun, dia bersama istrinya enggan atas permintaan pasukan penjajah Zionis Israel tersebut, bahkan bertekad melanjutkan berjibaku senjata dengan para penjahat tersebut hingga gugur syahid.

Dalam aksi baku senjata ini, kedua pejuang suami istri ini berhasil meledakan sejumlah bom ke arah tank-tank Zionis Israel dan sejumlah bom rakitan tangan ke para serdadu Zionis Israel. Setelah itu, keduanya meledakan diri dengan bom ikat pinggang di tengah-tengah barisan pasukan Zionis yang menyerbu rumah hingga menewaskan dan melukai sejumlah pasukan Zionis Israel.

~~Zainab Ali (18 ), 22 September 2004~~
Asy Syahidah Zainab Ali Isa Abu Salem, berasal dari kamp pengungsi Askar Lama di sebelah timur kota Nablus, wilayah Tepi Barat. Gugur syahid dalam aksi bom syahid di transit para serdadu Zionis Israel yang hendak bepergian dengan gratis menggunakan bus khusus ke Laut Mati dan ke permukiman Yahudi Ma'ale Adomem, permukiman Yahudi terbesar di al Quds terjajah.

Zainab berhasil melakukan aksi syahidnya meski telah menjalani pemeriksaan ekstra dari keamanan Zionis Israel sebelum sampai di lokasi transit tersebut. Setidaknya begitulah menurut pengakuan pihak keamanan Zionis Israel. Aksi ini mengakibatkan seorang serdadu dan warga Zionis Israel tewas sementara 16 Zionis lainnya terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Pihak Brigade al Aqsha, sayap militer gerakan Hamas, menyatakan bertanggung jawab atas aksi bom syahid ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar